Ibnu Jawzi: Maraknya
Pemalsuan Hadis Keutamaan Abu Bakar di Kalangan Pengemban “Sunnah”
Pemalsuan hadis keutamaan
Abu Bakar dengan tujuan untuk menandingi hadis-hadis sahih keutamaan Imam Ali
as. adalah kebiasaan banyak dari mereka yang mengklaim diri mereka sebagai
pengemban sunnah Nabi saw.. Selain rangsangan Mu’awiyah dan ketamakan untuk
mendapatkan dunia serta niatan “mulia” mengunggulkan Khalifah Pertama mereka,
para pemalsu itu berlomba-lomba menampakkan kepiawaian mereka dalam memproduksi
hadis palsu untuk melampiaskan fanatisme mereka.
Jumlah mereka sangat
banyak, dan hasil pemalsuan mereka juga menyebar, sampai-sampai para ulama
sedikit kesulitan mengidentifikasi hadis-hadis palsu tersebut.
Dalam kitabnya, al
Mawdhû’ât, Ibnu al Jawzi,1/225 menegaskan demikian:
قد تعصب قوم لا خَلاق لهم، يدّعون التمسّك بالسنّة، فوضعوا لابي بكر فضائل، وفيهم من قصد معارضة الرافضة بما وضعت لعلي (عليه السلام)، وكلا الفريقين على الخطاء، وذانك السيدان غنيّان بالفضائل الصحيحة الصريحة عن إستعارة وتحرص..
Sekelompok kaum yangt
tidak bernilai, yang mengaku-ngaku berpegang teguh dengan Sunnah telah bersikap
fanatik buta dengan membuat-buat secara palsu hadis-hadis keutamaan Abu Bakar.
Di antara mereka ada yang bermaksud menandingi kaum Rafidhah tentang kepalsuan
yang mereka buat untuk Ali as.. Kedua kelompok ini berada di atas kesalahan.
Kedua tuan ini sudah cukup dengan hadis-hadis sahih dan tidak butuh terhadap
kepalsuan.
Ibnu Jawzi, seorang alim
yang dikagumi para ulama Ahlusunnah akan kejelian analisa dan penelitian serta
kejujurannya telah menegaskan dengan tanpa tedeng aling-aling bahwa di antara
mereka yang mengaku-ngaku berpegang teguh dengan Sunnah telah membuat-buat
kepalsuan atas nama Nabi mulia saw. hadis-hadis yang tidak pernah beliau
sabdakan tentang keutamaan Abu Bakar.
Siapakah sebenarnya yang
dimaksdu oleh Ibnu Jawzi dengan yang menmgaku-ngaku berpegang teguh dengan
Sunnah?
Adakah selain ulama hadis
yang sering membanggakan diri mereka sebagai Agen Resmi Sunnah Nabi saw., dan
menuduh selain mereka sebagai Ahli Bid’ah dan kaum Penyimpang!
Sebagian dari mereka itu
membuat-buat kepalsuan dengan tujuan menandingi hadis-hadis keutamaan Imam Ali
as. Yang telah disabdakan Nabi saw. Dan diriwayatkan para ulama hadis
Ahlusunnah dengan sanad-sanad yang sahih! Walaupun kemudian Ibnu Jawzi menuduh
bahwa yang memancing para pemalsu itu untuk membuat-buat kepalsuan adalah sikap
Syi’ah yang terlebih dahulu memalsu hadis keutamaan Imam Ali as.
Dan pengakuan Ibnu Jawzi ini
adalah sebuah bukti nyata dari keluarga besar Ahlusunnah, dan itu sudah cukup!
Adapun tuduhannya bahwa
pemalsuan itu adalah reaksi dari aksi pemalsuan Syi’ah adalah tidak bisa
diterima sebab ia adalah tuduhan terhadap lawan yang harus dibuktikan dan tidak
sekedar tuduhan yang dilontarkan tanpa dasar pembuktian. Dan andai benar itu
tidak dengan serta merta membersihkan “nama baik” para ulama hadis Sunni yang
terlibat langsung maupun tidak dalam pemalsuan hadis keutamaan Abu Bakar!
Yang penting di sini bahwa
Ibnu Jawzi telah mengakui bahwa banyak dari ulama hadis dari kalangan Ahlsunnah
yang telah memalsu hadis!
Setelah itu Ibnu Jawzi
menyebutkan lima belas (15) hadis palsu tentang keutamaan Abu Bakar, dan
setelahnya ia menambahkan:
وقد تركت أحاديث كثيرة يروونها في فضل أبي بكر، فمنها صحيح المعنى لكنّها لا تثبت منقولاً، ومنها ما ليس بشيء، وما زال أسمع العوام يقولون عن رسول الله (صلى الله عليه وآله وسلم) أنّه قال (ما صبّ الله في صدري شيئاً إلاّ وصببته في صدر أبي بكر) و (إذا اشتقت الى الجنّة قبلت شيبة أبي بكر) و (كنت أنا وأبو بكر كفرسي رهان سبقته فأتبعني ولو سبقني لاتبعته) في أشياء وما رأينا لها أثراً [ لا ] في الصحيح ولا في الموضوع، ولا فائدة في الاطالة بمثل هذه الاشياء).
Dan aku telah
tinggalkan banyak sekali hadis yang mereka riwayatkan tentang keutamaan Abu
Bakar, diantaranya ada yang sahih maknanya, tetapi tidak terbukti telah
dinukil. Diantaranya ada yang tidak bernilai sedikitpun. Dan aku senantiasa
mendengar dari kaum awam mereka mengatakan dari rasulullah saw. Bahwa beliau
bersabda:
ما صبّ الله في صدري شيئاً إلاّ وصببته في صدر أبي بكر
“Allah tidak menuangkan
dalam dadaku sesuatu ilmupun melainkan Aku tuangkannya ke dalam dada Abu
Bakar.”
Dan:
إذا اشتقت الى الجنّة قبلت شيبة أبي بكر
“Jika aku rindu kepada
surga aku mencium uban Abu Bakar.”
Dan:
كنت أنا وأبو بكر كفرسي رهان سبقته فأتبعني ولو سبقني لاتبعته
“Aku dan Abu Bakar bak
dua ekor kuda pacuan, aku mendahuluinya maka ia mengikutiku, andai ia
mendahuliku pastilah aku mengikutinya.”
Serta masih banyak
lainnya. Dan kami tidak pernah menyaksikannya dalam kitab Shahih maupun dalam
hadis Mawdhu’. Dan tidak ada manfaatnya berpanjang-panjang dalam membicarakan
hal seperti itu. (Al Mawdhûât,1/237)
Komnetar Ibnu Jawzi di
atas tegas-tagas mengatakan kepada kita bahwa hadis-hadis palsu keutamaan
AbuBakar yang diproduksi kelompok ini terlalu banyak untuk bias dihitung. Tiga
hadis yang ia sebutkan hanyalah sekedar contoh, demikian juga dengan lima belas
hadis yang ia sebutkan sebelumnya. Jadi adalah memalukan klaim sebagian penulis
“Ahlus Sunnah” yang mengatakan bahwa tidak ada di antara para ulama ataupun parawi
“Ahlus Sunnah” yang terlibat dalam pemalsuan hadis Nabi saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar