Hal yang terpenting dalam
pengelolaan sebuah negara, sejak dulu, sesungguhnya tidak jauh berbeda, yaitu
bagaimana meningkatkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat tanpa harus
membahayakan keamanan dan keselamatan masyarakat itu sendiri. Beberapa prinsip
dasar dalam manajemen dan pengelolaan negara, bisa disebut antara lain: bagi
umat beragama, selain memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan-Nya
juga harus melindungi hak setiap warga tanpa perbedaan-perbedaan status maupun
latar belakang etnisnya. Memperhatikan orang-orang miskin dan tak berdaya,
memberi bantuan, perlindungan, memberlakukan keadilan bagi mereka serta pada
akhirnya mewujudkan kedamaian, kesejahteraan, rasa aman, serta kesempatan untuk
menjadi manusia yang sebaik-baiknya.
Asas-asas itulah yang
diterapkan dan diperjuangkan Imam Ali bin Abi Thalib (as) sebagaimana tercermin
dalam surat nasihatnya kepada Malik Ashtar, Gubernur di bawah kepemimpinannya,
pada tahun 655 M, yang menurut sejumlah pakar tata-negara dan teoritikus
politik, merupakan sebuah contoh dokumen yang berisi prinsip-prinsip dasar
tentang pengelolaan dan manajemen pemerintahan yang justru sangat modern dan
melampaui jamannya, dan tetap relevan untuk konteks saat ini.
Surat Imam Ali yang
ditujukan kepada Malik Ashtar ini banyak menginspirasi para ahli dunia –bahkan
menjadi banyak acuan bagi para pemimpin, melintasi ruang dan waktu. Tercatat
surat ini mampu melintasi Eropa di masa Renaissance,
hingga seorang Edward Powcock (1604 – 1691), Profesor di Oxford, menerjemahkan
surat ini ke dalam bahasa Inggris untuk pertama kalinya dan pada tahun 1639 dan
disebarluaskan melalui serial kuliahnya yang disebut “Rethoric”. (Prof. A. Korkut Ozal,
Komisaris BMI, AKOZ VAKF Foundation – Turki). Dan berikut asas-asas dan prinsip-prinsip
Tata-Negara dan Kepemimpinan modern Imam Ali bin Abi Thalib (as) sebagaimana tercermin dalam suratnya kepada Malik
Ashtar –yang adalah juga asas-asas tentang bagaimana seorang negarawan memimpin:
Cintai dan Kasihilah Rakyatmu
Jangan bersikap kasar dan
jangan memiliki sesuatu yang menjadi milik dan hak mereka.
Lembut dan Rendah Hati
Bila kau merasa bahagia
dengan kekuasaanmu, atau malah merasakan semacam gejala bangga atau
ketakaburan, maka pandanglah kekuasaan dan keagungan pemerintahan Allah atas
semesta yang kamu sama sekali tak mampu kuasai. Hal itu akan meredakan
ambisimu, mengekang kesewenang-wenanganmu dan mengembalikan pemikiranmu yang
terlampau jauh.
Hormati Keadilan dan Hak
Asasi Manusia
Taatilah hak-hak Allah dan
hak-hak orang lain dan ajaklah keluargamu dan teman-temanmu serta rakyatmu
untuk melakukan hal yang sama. Tidak ada yang lebih bisa mengubah nikmat Allah
dan mempercepat azab-Nya selain tindakan zalim. Sesungguhnya Allah mendengar
do’a orang-orang yang terzalimi dan Dia Maha Mengawasi orang-orang yang berbuat
zalim.
Kepuasan Rakyat Adalah
Tujuanmu
Dapatkan hati rakyat.
Karena ketidakpuasan rakyat akan membuat steril kepuasan segelintir elit,
sementara ketidakpuasan segelintir orang itu akan lenyap dengan sendirinya
dalam kepuasan orang banyak.
Beban Berat Kaum Elit
Ingatlah: orang-orang
dekat, kerabat, dan kaum elit tidak akan berada di dekatmu ketika engkau
menghadapi masa-masa sulit. Paling lambat meminta maaf ketika ditahan, dan
paling sedikit kesabarannya ketika dirundung musibah, selain kerabat dekat.
Rakyat: Kekuatan Negara
Sesungguhnya tiang agama,
kekuatan kaum muslim dan senjata untuk menghadapi musuh adalah rakyat jelata.
Karena itu, jagalah hubungan baik dengan mereka dan perhatikan kesejahteraan
mereka.
Jauhi Mereka yang Mencibir
Jangan pernah mendekati
orang yang senang mencibir dan mengorek-korek aib atau kelemahan orang lain.
Manusia pada umumnya memang banyak memiliki kelemahan, dan tugas seorang
pemimpin adalah menutup kelemahan tsb.
Tiada Beda: Rakyat dan Pemerintah
Urai dan putuskan
pertalian kusut yang penuh dengki. Lepaskan dari orang-orang setiap ikatan
kedengkian, putuslah darimu sebab-sebab permusuhan.
Penasihat
Jangan engkau mendengarkan
pendapat orang bakhil yang bisa membelokkanmu dari sikap dermawan dan
menakut-nakutimu dengan kefakiran. Jangan pula meminta nasihat kepada seorang
pengecut karena ia akan memperdayakan pikiranmu dan jangan juga pada orang
rakus karena ia akan memerasmu serta mengubahmu menjadi seorang tiran.
Penasihat Terburuk
Adalah orang-orang yang
pernah menjadi menteri atau penasihat bagi pemimpin yang jahat sebelummu dan
orang-orang yang ikut dalam dosa dan kejahatan pemimpin tsb.
Penasihat Terbaik
Adalah orang-orang yang
dikaruniai kecerdasan dan visioner, yang tidak bergelimang dosa dan tidak
pernah membantu seorang tiran dengan tiraninya, membantu penjahat dengan
kejahatannya.
Gunakan Mereka Sebaik-baiknya
Pilihlah salah satu dari
mereka sebagai orang terdekatmu, baik dalam kehidupan pribadi maupun tanggung
jawab publik. Tunjukkan pada mereka, keberpihakanmu pada mereka yang terbiasa
dan bersetia kepada kebenaran. Serta jangan mencoba memberimu barang apapun
yang kamu sendiri tidak akan pernah melakukannya. Karena sedikit saja sanjungan
dan hadiah-hadiah yang memabukkan itu dibiarkan, maka akan menciptakan
kebanggaan semu yang akan membawanya pada kesombongan.
Jangan Samakan Orang Baik
dengan Orang Jahat
Karena hal itu akan
mengurangi semangat orang-orang baik untuk berbuat baik dan mendidik
orang-orang jahat untuk lebih berbuat kejahatan. Ganjarlah setiap orang sesuai
dengan perbuatan yang mereka lakukan.
Pertahankan Kebiasaan Mulia
Pendahulu Kita
Jangan engkau hilangkan
kebiasaan shalih yang telah dilakukan para pendahulu kita, yang telah berhasil
menciptakan keselarasan dan kemajuan di kalangan rakyatmu.
Belajarlah pada Pengalaman
dan Kebijakan
Senantiasa belajarlah
segala sesuatu hal-hal pada mereka yang memiliki pengalaman matang dan penuh
kebijakan.
Strata Masyarakat
Masyarakat itu
bertingkat-tingkat. Kemajuan tingkatan tergantung dari kemajuan tingkatan yang
lain dan tidak ada satupun tingkatan yang mampu berdiri sendiri lepas dari
tingkatan yang lain. Kita memiliki:
1)
Angkatan bersenjata,
2)
Pegawai negara dengan departemen-departemennya,
3)
Kehakiman dan aparatnya,
4)
Petugas penerima penghasilan negara,
5)
Pegawai umum lainnya,
6)
Pedagang, tukang, serta
7)
Pengangguran dan kalangan fakir miskin.
Lindungi Semua Hak Golongan
Angkatan Bersenjata
Perhatikan kesejahteraan
mereka, perhatikan masalah-masalah mereka seperti orang tua menjaga keadaan
anak-anaknya.
Panglima Angkatan Bersenjata
Panglima yang akan engkau
pilih semestinya adalah seseorang yang paling suka memberi bantuan kepada
anak-anak buahnya, yang tetap berbuat baik meskipun dalam keadaan sulit, yang
tetap akan menjaga keluarganya selama ditinggalkan. Dengan begitu, seluruh
prajurit angkatan bersenjata akan bersatu dalam kebahagiaan dan penderitaan.
Jagalah Hubungan Baik dengan
Rakyat
Nasihat mereka akan
sempurna bila disampaikan dengan rasa cinta kepada pemimpin dan mereka tidak
merasa berat menjalankan segala perintah pemimpin itu.
Perhatian dan Kasih Sayang
kepada Tentara
Nasihat-nasihatmu kepada
para tentara tidak akan bermanfaat kecuali engkau dapat menunjukkan rasa kasih
sayangmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar