“Tak
ada Sunni-Syi’ah”, demikian ujar senator antagonis Amerika dalam film Shooter, “yang
ada adalah perebutan pipa minyak.”
Pasca
dorongan US, Pihak Free Syrian Army (FSA) melalui National Coalition meminta
intervensi militer Internasional untuk melawan kelompok ISIS (Islamic State)
yang beroperasi di Suriah.
Polemik
(diantaranya) –dan apa yang harus dilakukan oleh Rusia?
[1].
Jika Rusia menyetujui Intervensi Militer (yang tentunya akan digawangi oleh
AS), maka pola Operasi NATO di Libya akan berulang di Suriah (Jatuhnya Suriah
ketangan AS, lihat Protokolat Doha).
[2].
Jika Rusia menolak dan mencegah intervensi ini, dengan sebaliknya tidak
melakukan apapun terhadap kelompok ISIS yang memerangi FSA, maka tuduhan
pembiaran atas kekejaman ISIS akan ditujukan pada Rusia, yang berimbas pada
kian terbukanya pintu bagi tekanan meluas yang akan bersinergi dengan serangan
sanksi ekonomi yang terus diluncurkan oleh Blok Barat terhadap Rusia terkait
konflik Ukraina.
[3].
Jika Rusia menolak Intervensi Internasional yang dipelopori AS, dengan di sisi
lain mengambil-alih sendiri penanganan Intervensi militer untuk menyerang
kelompok ISIS, maka, AS berhasil menunggangi dan Mengarahkan Issue dan
Sentiment ‘Jihad (Pan Salafi)’ berfokus untuk melawan Blok Timur.
[4].
Jika Rusia menolak Intervensi Internasional yang dipelopori AS, dengan di sisi
lain mengambil kebijakan alternative, yakni, dengan memberikan bantuan
persenjataan (pesawat tempur, artillery, drone, dan lain-lain) pada Pasukan
Pemerintah Suriah guna menekan pergerakan ISIS pasca seruan FSA ini, maka, AS
dapat menghembuskan propaganda melalui negara-negara sekutu Arabnya, baik
Qatar, Jordan, Turki maupun Saudi, bahwa penggelontoran bantuan persenjataan
Rusia kepada Pemerintah Suriah adalah bentuk perang terbuka yang dikumandangkan
oleh Blok Timur terhadapSunni, sekalipun agenda yang diusung oleh FSA (dan
aliansinya dibawah payung SNC) adalah Demokrasi dengan Liberalisme di bidang
ekonomi.
Interaktif:
Bilamana (dan hanya jika) Anda adalah salah-satu Staf Ahli Panglima yang
bekerja di Kremlin, maka, masukan apakah yang akan Anda ajukan ke Moscow untuk
menyikapi polemik ini?
Tentara Republik Islam "Syi'ah" Iran.
Tentara Israel
Jet Tempur Iran.
Jet Tempur Iran.
Jet Tempur Israel.
Jet Tempur Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar