Oleh Michael H. Hart
Alam dan hukum alam
tersembunyi di balik malam. Tuhan berkata, biarlah Newton ada! Dan semuanya
akan terang benderang (ALEXANDER POPE)
Isaac Newton, ilmuwan paling
besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope,
Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya
Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di
masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan
teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di
sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala
menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan
anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa
bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umurnya delapan belas dia masuk
Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian
terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai
melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh
tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada
gilirannya kemudian mengubah dunia.
Pertengahan abad ke-17
adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat
permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan.
Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya
berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada
kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar
titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan
Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong
bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah
merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor
mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan "Hukum
gerak Newton" yang pertama.
Ilmuwan besar lain,
seperti William Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan Johannes Kepler penemu
tata gerak planit-planit di seputar matahari, mempersembahkan informasi yang
sangat mendasar bagi kalangan cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni
masih merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan
--apabila digunakan dalam teknologi-- bahwa ilmu pengetahuan dapat mengubah
pola dasar kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.
Walaupun Copernicus dan
Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan ngelantur tentang
pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai
alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan
seksama yang mampu membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar
seraya menyusunnya dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya
ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang
sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu
pertama ilmu pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.
Newton sendiri agak
ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar
sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru
diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya
adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya.
Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang
lazim disebut orang "cahaya putih" sebenarnya tak lain dari campuran
semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati
melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya.
Berpegang pada hukum ini dia --pada tahun 1668-- merancang dan sekaligus
membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh
sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini,
berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang
sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan
Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Keberhasilan Newton di
bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan
daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting
di bidang matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di
bidang matematika adalah penemuannya tentang "kalkulus integral" yang
mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat
tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika
modern. Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika
modern, tetapi juga perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan
pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun
Newton tidak berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan "kalkulus
integral"-nya saja sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam
daftar urutan buku ini.
Tetapi penemuan-penemuan
Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar
bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang
melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar.
Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan
persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek
bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum
geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika
klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matcmatik dijabarkan dcngan
persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan gaya
netto dibagi massa benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya
yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan
fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling
termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal.
Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan
sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan
pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang
dapat diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan
hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus
matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan
bagi pemecahan problem.
Hukum Newton dapat dan
sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan
pelbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekan yang paling
dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton berdiri paling
depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip
matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja). Dalam
buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang
hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk
memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari.
Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi
yang tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian
terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas
karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua
yang terbesar.
Apa penilaian kita
terhadap arti penting keilmiahan Newton? Apabila kita buka-buka indeks
ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita akan jumpai ihwal menyangkut Newton beserta
hukum-hukum dan penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya
dibanding ihwal ilmuwan yang manapun juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang
sama sekali tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu
pertengkaran sengit: "Dari semua hal yang menyangkut matematika dari mulai
dunia berkembang hingga adanya Newton, orang itulah yang memberikan sumbangan
terbaik." Juga pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace:
"Buku Principia Newton berada jauh di atas semua produk manusia genius
yang ada di dunia." Dan Langrange sering menyatakan bahwa Newton adalah
genius terbesar yang pernah hidup.
Sedangkan Ernst Mach dalam
tulisannya di tahun 1901 berkata, "Semua masalah matematika yang sudah
terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika berdasar
atas hukum-hukum Newton." Ini mungkin merupakan penemuan besar Newton yang
paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan hukum, mampu melukiskan
beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong untuk melakukan dugaan-dugaan;
dia mewariskan kepada kita rangkaian kesatuan hukum-hukum yang mampu
dipergunakan buat permasalahan fisika dalam ruang lingkup rahasia yang teramat
luas dan mengandung kemungkinan untuk melakukan dugaan-dugaan yang tepat.
Dalam uraian yang begini
ringkas, adalah mustahil membeberkan secara terperinci penemuan-penemuan
Newton. Akibatnya, banyak karya-karya yang agak kurang tenar terpaksa harus
disisihkan biarpun punya makna penting di segi penemuan dalam bidang masalahnya
sendiri. Newton juga memberi sumbangsih besar di bidang thermodinamika
(penyelidikan tentang panas) dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan
dia pulalah yang menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal
prinsip-prinsip fisika tentang "pengawetan" jumlah gerak agar tidak
terbuang serta "pengawetan" jumlah gerak sesuatu yang bersudut.
Antrian penemuan ini kalau mau bisa diperpanjang lagi: Newtonlah orang yang
menemukan dalil binomial dalam matematika yang amat logis dan dapat
dipertanggungjawabkan. Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan, orang
pertama yang mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.
Nah, sekarang soalnya
begini: taruhlah Newton itu ilmuwan yang paling jempol dari semua ilmuwan yang
pernah hidup di bumi. Paling kemilau bagaikan batu zamrud di tengah tumpukan
batu kali. Taruhlah begitu. Tetapi, bisa saja ada orang yang mempertanyakan
alasan apa menempatkan Newton di atas pentolan politikus raksasa seperti
Alexander Yang Agung atau George Wasington, serta disebut duluan ketimbang
tokoh-tokoh agama besar seperti Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti
begitu?
Pertimbangan saya begini.
Memang betul perubahan-perubahan politik itu penting kalau tidak teramat penting.
Walau begitu, bagaimanapun juga pada umumnya manusia sebagaian terbesar hidup
nyaris tak banyak beda antara mereka di jaman lima ratus tahun sesudah
Alexander wafat dengan mereka di jaman lima ratus sebelum Alexander muncul dari
rahim ibunya. Dengan kata lain, cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi
boleh dibilang serupa dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di
tahun 1500 sebelum Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern,
cara hidup manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana
beda, cara makan beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai
berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang jaman
tahun 1500 sesudah Masehi. Penemuan ilmiah bukan saja sudah merevolusionerkan
teknologi dan ekonomi, tetapi juga sudah mengubah total segi politik, pemikiran
keagamaan, seni dan falsafah. Sangat langkalah aspek kehidupan manusia yang tetap
"jongkok di tempat" tak beringsut sejengkal pun dengan adanya
revolusi ilmiah. Alasan ini --sekali lagi alasan ini-- yang jadi sebab mengapa
begitu banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru tercantum di dalam daftar buku
ini. Newton bukan semata yang paling cerdas otak diantara barisan cerdas otak,
tetapi sekaligus dia tokoh yang paling berpengaruh di dalam perkembangan teori
ilmu. Itu sebabnya dia peroleh kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir
teratas dari sekian banyak manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah
manusia. Newton menghembuskan nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di
Westminster Abbey, ilmuwan pertama yang memperoleh penghormatan macam itu.
Sumber: Seratus
Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah (Urutan 2), Michael H. Hart, 1978, Terjemahan
H. Mahbub Djunaidi, 1982, PT. Dunia Pustaka Jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar