Oleh Ayatullah Husein Ansariyan
Haj Mirza Hasyim
Khorasani, dalam kitab Muntakhab Attawarikh, mengatakan bahwa
orang-orang yang hidup pada masa Ali bin Abi Thalib (as) terbagi menjadi tiga
golongan : hawariyun, teman, dan sahabat khusus beliau (as). Hawariyun terdiri
dari empat orang, yaitu ‘Amru bin Hamaq Khaza’i, Maitsam at Tamar, Muhammad bin
Abu Bakar dan Uwais Qarni. Sedangkan sahabat khusus Imam Ali (as), terdiri dari
banyak orang yang salah satu diantaranya adalah Kumail bin Ziyad.
Kemudian Haj Mirza Hasyim
Khorasani melanjutkan : “Kumail merupakan seorang tabi’in ternama yang pada
tahun 83 H, di usianya yang ke 90 dibunuh oleh Hajaj bin Yusuf”.
Meskipun terdapat berbagai
perbedaan pendapat dalam menentukan para pengikut ahlulbait, akan tetapi Sunni dalam hal ini mengakui keabsahan Kumail bin Ziyad.
Sebagaimana Ibnu Abi-l Hadid yang termasuk ulama besar Mu’tazilah, mengenai
sosok Kumail bin Ziyad menyebutkan: “Ia adalah pengikut (Syi’ah) pilihan Ali”.
Dzahabi juga menuliskan:
“Kumail adalah seorang lelaki mulia, pemimpin kaumnya dan pengikut Ali”. Ibnu
Katsir Damasyqi berkata: “Ia adalah orang yang tangguh dan pemberani, orang
yang zuhud serta ahli ibadah”.
Selepas perang Nahrawan,
orang-orang bertanya pada Imam Ali (as) mengenai khalifah. Kemudian Imam Ali (as)
meminta Abdullah bin Abbas untuk menghadirkan sepuluh orang sebagai saksi yang
muktabar, dan satu diantara mereka adalah Kumail bin Ziyad yang termasuk orang
kepercayaan Ali (as).
Ibnu Atsir menyebutkan:
“Kumail adalah seorang lelaki agung dan sahabat pilihan Amirul Mukminin (as)”. Ibnu
Sa’ad, pemilik kitab Atthabaqat dan Muhammad bin Jarir Thabari dalam
kitab Tarikh menuliskan: “Kumail adalah lelaki agung dan pemimpin
kaumnya”. Ibnu Hajar Asqalani mengenai hal ini juga berkata: “Kumail adalah
seorang pemimpin yang agung dan terpercaya”.
Disebutkan dalam sebagian
riwayat yang dinukil oleh penulis kitab Algharat, bahwasanya Kumail
adalah seorang pemimpin Syi'ah, orang yang muktabar dan ahli ibadah dari Kufah.
Para arif yang merindukan perjumpaan dengan Kekasih Hati, mengibaratkan Kumail sebagai pemilik rahasia Amirul Mukminin Ali as dan
khazanah makrifat ilahi Imam Ali as.
Kumail bin Ziyad
adalah salah satu sosok agung dari qabilah Nakha’. Qabilah ini merupakan salah
satu qabilah besar dari daerah Madzhij yang berasal dari Yaman. Orang-orang
dari qabilah ini merupakan orang-orang yang memeluk Islam di masa dakwah Nabi
Muhammad saw.
Di usia 17 tahun,
Kumail bin Ziyad hadir di tengah Rasul dan menimba ilmu darinya. Selain menjadi
sahabat setia Rasul, Kumail juga merupakan sahabat setia Amirul Mu’minin as dan
Imam Hasan Almujtaba (as).
Berbagai nasihat dan
wasiat yang disampaikan Ali bin Abi Thalib (as) pada Kumail, menunjukan
makrifat dan kepribadian agung yang
dimilikinya. Para ahli ilmu dan ulama, baik dari kalangan Syiah maupun Sunni,
memperkenalkan Kumail bin Ziyad kepada kita sebagai seorang mukmin agung, orang
yang ikhlas, sosok yang berpikiran cemerlang dan berakhlak mulia, serta pribadi
dihiasi dengan keadilan, kemuliaan dan karomah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar