Minggu, 20 April 2014

Ketika PKS pro-Israel dan Amerika



Dengan menyatakan dukungan pada militer Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Suriah, sebagai Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Shiddiq benar-benar tidak memahami konsep bernegara. Di antara konsep bernegara itu adalah tidak boleh satu negara manapun menyerang negara lain.

Serangan kepada negara lain, kata Ketua Dewan Syuro Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) 98, Syahganda Nainggolan, dibolehkan bila mendapat persetujuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan ini dinamakan sebagai UN Force. Sementara AS, untuk menyerang Suriah, sama sekali tidak melalui persetujuan PBB, dan ini artinya serangan unilateral yang illegal.

“Sikap AS yang mendukung kudeta Jenderal Asisi atas Morsy di Mesir saja menggetarkan dunia, karena itu bentuk intervensi tidak langsung AS. Ini Mahfud mendukung intervensi atau serangan militer AS pada Suriah. Sebagai Ketua Komisi I, ia benar-benar mempertontonkan kenaifan dan kebodohan,” kata Syahganda Nainggolan sebagaimana diberitakan Rakyat Merdeka Online (Jumat, 6/9).

Apalagi, hingga saat ini, lanjut Syahganda, alasan AS menyerang Suriah karena menuding Pemerintahan Assad menggunakan senjata kimia juga belum terbukti. Dan memang membuktikan penggunaan senjata kimia ini cukup sulit, sebab faktanya AS juga memasok senjata kepada pemberontak.

Betapa tak rasionalnya serangan AS ke Suriah ini, masih kata Syahganda, capres saingan Obama yang kini jadi senator, John McCain, juga tak serius saat rapat dengar pendapat antara pemerintaha Obama dengan Senat. McCain malah asyik bermain game poker di telepon selulernya daripada mendengarkan presentasi Menteri Pertahanan AS dan Menteri Luar Negeri AS.

“Kalau Mahfudz mendukung serangan militer AS ke Suriah, lalu dampaknya, nanti Indonesia juga diserang AS atau negara lain boleh dong. Makannya dukungan Mahfud ini benar-benar tak masuk akal,” demikian Syahganda, yang juga Dewan Pengarah Alumni ITB.

Sebelumnnya diberitakan, Ketua Komisi I, Mahfudz Shiddiq, di gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Kamis, 5/9). Mendukung invasi Amerika ke Suriah.
“Tetapi harus merupakan serangan militer terbatas, pada pusat-pusat kekuatan militer Suriah. Dan tidak ada operasi militer darat yang lebih luas, karena kita harus hindari, jangan sampai menjadi Irak ke dua,” katanya.

Wasekjen DPP PKS juga menuduh bahwa militer Suriah terbukti sudah mulai menggunakan senjata kimia. Dan ini tentu saja sudah melanggar berbagai konvensi dan aturan dunia internasional.

“Jadi menurut saya, (serangan militer AS ke Suriah) ini perspektifnya sudah atas nama penyelamatan kemanusiaan,” ungkap Mahfudz [IT/SA]. Saturday 7 September 2013 04:17 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar