Sabtu, 22 Mei 2021

Peta Pendukung Palestina dan Penjajah Israel di Indonesia



Oleh: Dina Sulaeman (Pakar Geopolitik & Hubungan Internasional)

(Ini pemetaan berdasarkan afiliasi agama ya)

PENDUKUNG PALESTINA:

[1]. Pendukung dari kalangan Muslim “radikalis” (mereka ini yang suka demo dengan bawa-bawa bendera hitam yang mereka klaim bendera “tauhid”). Mereka ini mengaku membela Palestina didasarkan agama dan sering pakai ayat untuk mendukung narasi mereka.

Tapi, mereka ini sebenarnya kaum gagal paham geopolitik Timteng. Mereka mengaku mendukung Palestina, tapi mendukung “jihad” di Suriah, padahal pemerintah Suriah adalah salah satu pendukung perjuangan bersenjata bangsa Palestina yang terjajah.

Kaum radikalis ini tidak sadar bahwa mereka sedang membantu Zionis. Kebencian kepada kaum Syiah [pemerintah Suriah dituduh Syiah] membuat mereka semakin teradikalisasi, lalu pro-terorisme (tapi mereka sebut “jihad”).

[2]. Pendukung dari kalangan Muslim humanis dan moderat. Misalnya, Presiden Jokowi  dan Ibu Menlu Retno, sangat jelas berpihak pada Palestina. Mana mungkin mereka disebut “Muslim radikalis” kan? Kelompok ini membela Palestina dikarenakan nilai dasar bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945: menentang penjajahan di muka bumi. Sebagian kelompok-kelompok ini juga melakukan aksi-aksi demo pro-Palestina, tapi jelas tidak bergabung dengan kelompok-1.

[3]. Pendukung dari kalangan non-Muslim, antara lain umat Kristiani. Ini perlu dipahami para netizen. Umat Kristiani yang benar-benar mempelajari Kitab Suci, pasti membela Palestina karena mereka paham bahwa ayat-ayat Kitab Suci yang sering dipakai kelompok Kristen pro-Israel adalah ayat-ayat yang ditafsirkan salah kaprah. Mereka paham fakta di lapangan bahwa umat Kristiani di Palestina pun menjadi korban kejahatan Israel, biarawan/ti dipersekusi, dan ada gereja yang dibakar/diserang.

PENDUKUNG ISRAEL:

[1]. Pendukung dengan motif ekonomi dan politik. Mereka memanfaatkan isu Palestina-Israel untuk kepentingan mereka sendiri, tidak didasari agama. Misalnya, kalau hubungan diplomatik Indonesia-Israel dibuka, mereka bisa lebih leluasa berbisnis. Mereka ini ada yang Muslim, ada yang non-Muslim

[2]. Pendukung dari kalangan Kristen radikal. Banyak di antara mereka membawa-bawa ayat Kitab Suci untuk membela Israel. Umumnya mereka adalah kalangan Kristen Evangelis yang berjejaring dengan Amerika Serikat. Robert Gilpin (seorang profesor Hubungan Internasional) menulis: kebijakan luar negeri AS dipengaruhi oleh 3 kelompok, yaitu ultranasionalis, neokonservatif, dan Kristen Evangelis. Neokon dan Kristen Evangelis-lah yang membuat kebijakan luar negeri AS selalu pro-Israel; AS melakukan perang-perang di Timur Tengah demi Israel.

Kelompok Kristen Evangelis, kata Gilpin, melakukan “tafsir fundamentalis” atas Kitab Suci sebagai landasan dukungan pada Israel. 

Apa itu “tafsir fundamentalis”? Yaitu, suka mencomot ayat secara harfiah (tidak dipahami dulu konteksnya, dll). Ini persis sama seperti para radikalis di kalangan Muslim: ada kata “bunuh” di Al Quran, langsung dipakai, tidak peduli pada penjelasan dari para ulama terkemuka mengenai maknanya, asbabun-nuzul, konteks, dll.

Nah, bila kaum radikal Muslim melakukan terorisme (“jihad” versi mereka) dengan berlandaskan ayat-ayat Quran yang ditafsirkan secara salah; kelompok radikal Kristen pun membela terorisme yang dilakukan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina dengan ayat-ayat Kitab Suci yang ditafsirkan semaunya.

[Soal penafsiran Kitab Suci secara salah ini, sudah dikemukakan oleh pendukung Palestina kelompok-2.]

[3]. Orang awam yang termakan narasi kelompok pro-Israel 1 & 2. Literasi yang rendah membuat mereka iya-iya saja saat dicekoki narasi: “yang pro-Palestina itu berarti pro-radikalis, lihat saja itu yang demo-demo di jalan, bawa bendera HTI kan?” atau “Hamas itu kan IM, sama dengan kelompok “jihad” di Suriah!” atau “Orang-orang pro-Palestina itu cuma mau cari donasi aja, nanti donasinya diserahkan ke teroris !”

Harapan saya, semoga kelompok awam ini semakin paham situasinya. Minimalnya, pahami peta dukungan pada Palestina, lihat ada kelompok pro-Palestina 2 dan 3. Yang bela Palestina bukan cuma yang kelompok-1, lho. Jangan gebyah uyah. Syukur-syukur, bisa paham bahwa yang terjadi di Palestina itu adalah penjajahan (settler colonialism).

Musisi Roger Waters dan Pink Floyd menyanyikan lagu mendukung Palestina. Mereka ini musisi Amerika Serikat dan jelas bukan radikalis/pro-teroris. Mereka mendukung perjuangan Palestina karena mampu melihat bahwa bangsa Palestina jelas-jelas dalam keadaan tertindas.

Silahkan follow FB Felix Irianto Winardi (alumni Seminari Kentungan) atau Fransiscus Xaverius Arianto Nugroho, atau baca penjelasan Pastor Kopong: https://cutt.ly/pb5YrJI 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar