Penulisan silsilah ini
meskipun rentan pemalsuan untuk kepentingan legitimasi agama baru Baha’i.
Apalagi mengaku keturunan Imam Mahdi yang Ghaib sehingga data dan validitasnya
sebagai keturunan Imam yang ghaib pun ikut ghaib, namun penulisan data silsilah
ini menjadi penting sekedar untuk pelestarian data genealogis khususnya bagi
keluarga Ba’alawy / Al-alawy Al-Husaini; karena ternyata keluarga Ba’alawy
selain bersambung silsilahnya ke Nabi Muhammad SAW, lantas ke Nabi Ismail AS,
Nabi Ibrahim AS (+ Siti Hajar/Hagar), Nabi Nuh AS, Nabi Syits AS dan Nabi Adam
AS; yang dari silsilah tersebut bersambungnya ke nama Imam Ja’far as Shadiq
melalui putra bungsunya Ali Uraidi (dapat disambungkan ke silsilah keluarga
besar Ba’alawy masing-masing sampai ke nama kita).
Yang menarik lagi, melalui
silsilah ini, keluarga Ba’alawy/Al-alawy Al-Husaini secara tautan leluhur garis
perempuannya / genealogis (bukan ilmu nasab yang patrinealistik) dapat
menyambungkan silsilah genealogisnya ke jalur leluhurnya yang lain, yakni
kepada:
1. Keturunan
Raja-raja Persia Dinasti Sassanid yang bersambung ke Cyrus the great (konon
dianggap sebagai nabi Zulkarnain); Zoroaster / Zaratustra / Nabi-nya kaum
Zoroaster (Monoteisme Kuno) yang keturunan Midian bin Nabi Ibrahim
+ Keturah. Jalur silsilah genealogis ini bersambung ke keluarga
Ba’alawy melalui ibu Imam Ali Zainal Abidin, yakni Bibi Shahrbanu putri
Yazdegird III (Raja Terakhir Persia Dinasti Sassanid) istri dari Imam Husein
cucu baginda Rasul Muhammad SAW.
2. Keturunan Raja-raja
dan Nabi-nabi Bani Israil / Yahudi, Davidic Dynasti, keturunan Nabi Sulaiman
AS, Nabi Daud AS, Nabi Yaqub AS, Nabi Ishaq AS, Nabi Ibrahim AS + Siti Sarah.
Jalurnya melalui ibunda Imam Ali Zainal Abidin pula, Shahrbanu yang keturunan
Raja Yazdegird I yang menikahi putri pemimpin pengasingan Etnis Yahudi di
Babylonia dan kemudian Persia yakni “Shushandukt binti Nathan bin Abba bin Mar
Ukban III dst… sampai ke Nabi Sulaiman bin Nabi Daud dst. Jalur genealogis
keluarga Alawiyyin ke Bani Israel selain melalui jalur silsilah di atas, juga
melalui jalur ibunda dari kakeknya Nabi Muhammad, yakni ibunda dari Abdul
Muthalib, Salmah binti ‘Amr dari Bani Najjar, salah satu suku Yahudi-Arab di
Yatsrib/Madinah pada masa itu.
3. Keturunan tokoh
suci Hindu, Krishna / Prabu Kresna keturunan Ishbak / Ishvaku bin Nabi Ibrahim
AS + Keturah. Jalurnya melalui ibunda Imam Ali Zainal Abidin pula,
Shahrbanu yang keturunan Peshotan putra Vishtaspa II, Peshotan / Pershotan
beribukan Kassaradese-Vasthi putri Krishna.
maksud gambar2 cewe di bawah postingan itu apa?
BalasHapusBener tuh, apa maksudnya
BalasHapus